Bila fantasi anak-anak adalah sebuah kapal.
DONGENG adalah nahkoda ulung yang membawa mereka berpetualang mengarungi dahsyatnya samudra imajinasi .
Menelusuri indahnya pantai-pantai impian yang tak berujung.
Dan mengantar mereka menyelam bebas menggapai mutiara-mutiara asa yang terpendam.

DONGENG SEGAR - BERBAGI CERITA SEGARKAN DUNIA

DONGENG NUSANTARA

KISAH EMPAT SHABAT

Sore itu cuaca di kaki gunung Leuser sangat dingin… Hujan deras yang mengguyur cagar alam tersebut sejak dini hari hingga siang membuat setiap pohon dan rerumputan yang tumbuh disekitarnya basah oleh air hujan. Embun tipis masih terlihat menyelimuti sebagian permukaan hutan. Demikian juga kolam kecil tempat Toro, Beri, Gege dan Rosi bermain masih diselimuti kabut tipis.

Hari itu Gege yang pertama kali tiba di kolam kecil. Sesampainya di kolam Gege si gagak hitam menarik nafas panjang menghirup segarnya udara sore itu sambil berceloteh.

“Brrrrrr….. udara sore ini lebih dingin dari biasanya. Aku sampai kedinginan….”

“Teman-teman kemana ya??? Biasanya Toro si kura-kura yang paling cepat datang.”

Saat Gege sedang asik minum, Rosi si rusa kecil tiba sambil berlari kecil. “hai Gege, tumben sudah tiba duluan. Biasanya kamu paling belakang datangnya” ucap Rosi

“hehehe… boleh dong sekali-sekali aku datang duluan” jawab Gege

“ Eh, lihat… rerumputan disebelah sana bergerak-gerak…. Pasti itu Beri si berang-berang” Ujar Rosi setengah berbisik.

Ternyata benar… sesaat kemudian Beri si berang-berang muncul dari sela rerumputan. Tapi kali ini tidak seperti biasanya, Wajah Beri terlihat pucat dan nafasnya tersengal.

Masih dengan wajah pucat dan nafas tersengal Beri berkata “Gege… Rosi… tadi aku melihat pemburu yang beberapa waktu lalu hendak menangkap Rosi”.

“Pemburu itu menenteng perangkap dari anyaman bamboo berisi seekor kura-kura….. setelah aku ikuti dari jauh ternyata jelas bahwa itu adalah Toro sahabat kita”

Gege dan Rosi terkejut mendengar cerita itu. Mereka tidak menyangka bahwa Toro juga menjadi incaran pemburu. Mereka bertiga terlihat sangat terkejut dan khawatir.

Rosi berkata dengan lantang “ Gege, Beri… kita harus bertindak untuk menyelamatkan sahabat kita. Aku akan melakukan apapun agar Toro dapat terbebas dari si pemburu itu”.

“Beri… apakah tadi kamu mengukuti pemburu itu sampai ke kemahnya?” Tanya Rosi.

“Ya.. ya yaa… aku sengaja mengikuti pemburu itu sampai ke kemahnya. Letaknya tidak terlalu jauh dari sini” jawab Beri.

Gege menimpali “ oke.. kalau kita segera menuiju tempat itu untuk menyelamatkan Toro pasti masih belum terlambat”

“Tapi kita harus punya rencana yang matang agar Toro dapat kita bebaskan “ lanjutnya.

“Ahaaaa….! Aku ada ide” kata Rosi. “ Ayo sini mendekat…..” lanjutnya.

Akhirnya mereka berkumpul dan membicarakan rencana penyelamatan Toro. Setelah rencana sudah disepakati, mereka langsung bergegas menuju kemah pemburu tersebut untuk menyelamatkan Toro sahabat mereka.
**
Gege mencari pohon yang paling dekat dengan kemah pemburu agar dapat melakukan pengintaian dari dekat. Setelah beberapa kali terbang berputar disekitar kemah, gege menemukan tempat yang paling tepat. Ia dapat melihat Toro disekap didalam sebuah kurungan, sementara pemburu tersebut sedang memasak air di depan kemahnya.

“hahahaaa… lumayan, hari ini aku dapat kura-kura. Bisa untuk makan malam…. Sup kura-kura pasti lezat bila dimakan hangat-hangat” ucap pemburu itu.

Sementara itu Toro sangat ketakutan didalam perangkap… ia berusaha untuk keluar dari situ. Ia coba menggigit tali yang mengikat perangkap tersebut. Namun tali itu terlalu tebal dan keras… Ia coba berkali-kali untuk mengigit tali tersebut hingga putus, namun ternyata ia tak cukup kuat melakukannya.

Dari pucuk pohon di dekat tenda Gege mencoba memanggil Toro. “Sssttt… Toro… lihat ke sini. Kami telah menyusun rencana untuk menolongmu”

Toro melihat kearah Gege dan berkata “ terima kasih teman, tapi hati-hati pemburu itu sangat berbahaya”.

Saat sedang asik memasak pemburu itu mendengar suara berisik tidak jauh dari tenda. Ia pun bergegas berdiri dan mengambil senapannya. Ia berjalan menghampiri arah suara itu. Dengan mengendap-endap pemburu itu berjalan pelan tanpa suara… Ia melihat seekor rusa kecil sedang makan rerumputan di balik semak.

“Ahaaa… sekarang saatnya aku menagkap rusa itu”

Ketika pemburu itu semakin mendekat, Gege berteriak “ Rosi… !!! saatnya lari secepat yang kamu bisa..!!!”

“Pemburu itu semakin dekat..!!!”

Mendengar teriakan Gege , Rosi pun lari sekencang kencangnya…. Melihat hal tesebut, si pemburu juga lari mengejar Rosi. Dengan senapan laras panjang di tangannya ia tidak perlu berada terlalu dekat dengan buruannya. Yang ia perlukan hanya saat yang tepat untuk melepas tembakan… Rosi berada dalam bahaya….

Sementara, sejak pemburu itu pergi mengejar Rosi. Beri keluar dari balik semak belukar dan langsung masuk ke dalam kemah.

“Halo Toro…. Tenang ya, aku akan berusaha melepaskanmu”

“huuuu…huhuhuuu… terima kasih Beri” ucap toro sambil menangis.

“akhirnya ada juga yang menyelamatkanku”

Beri langsung menghampiri perangkap Toro dan mulai menggigit tali yang mengikat perangkap tersebut dengan giginya yang tajam. Tak berapa lama kemudian tali itu pun putus…

“Ayo Toro cepat keluar… Gege telah menunggumu di pohon itu. Ia membawa tali agar kau dapat menggigit tali itu dan ikut terbang bersama Gege”

“Soalnya kamu kan jalannya lambat… “ lanjut Beri.

“Baiklah… aku akan menggigit tali itu kuat-kuat dan ikut terbang bersama Gege”

Beri dan Toro bergegas keluar dari tenda. Beri langsung lari dengan cepat dan menghilang di balik semak-semak. Sedangkan Toro menghampiri Gege dan langsung menggigit tali yang sudah mereka siapkan.

“Sudah siap Toro.. gigit yang kuat ya”

“Oke Gege… aku sudah siap”

Gege segera mengepakkan sayapnya dan terbang membawa Toro yang menggelantung dibawahnya.

**
Disaat yang sama Rosi sedang bertarung antara hidup dan mati menghindari kejaran pemburu. Ia berkata dalam hati sambil berlari sekencang-kencangnya “ Semoga Toro sudah bebas dan terbang bersama Gege… aku akan berusaha untuk menghindar dari tembakan pemburu itu”.

DOORRR..!!! terdengar letusan senapan. Rosi mempercepat larinya…. “uhhh… untung tidak kena” bisik Rosi dalam hati.

DORRR…!!! Rosi terjerembab… kaki kiri belakangnya tak dapat digerakkan… ia tertembak.
“Hahaaaa.. akhirnya aku dapat seekor rusa. Besok pagi aku bisa pulang dan menjual daging rusa ini di pasar” ucap si pemburu.

Ia mempercepat langkah mendekati Rosi yang sedang merintih kesakitan…..

Dengan senyum lebar si pemburu segera mengangkat senapannya dan mengarahkannya ke kepala Rosi.

Rosi memejamkan matanya, dalam hatinya ia berkata “ Ya Allah… terima kasih Engkau telah mengijinkanku menyelamatkan sahabatku Toro”

“Hamba bersyukur Engkau telah mengkaruniai hamba sahabat-sahabat yang baik”

Rosi menarik nafasnya dalam-dalam dan menatap pemburu itu…..

Beletaaakkkk…!!!! Tiba-tiba pemburu itu terjatuh….. badannya tersungkur ke tanah dengan kepala berdarah. Ia pingsan tak sadarkan diri.

Rosi terkejut, apa gerangan yang terjadi???

“Aduh…. Baru kali ini aku terjun bebas”

“Ternyata seru juga ya… sayang kita tidak punya parasut seperti tentara” suara Toro terdengan perlahan.

Ternyata Gege dan Toro mengikuti pemburu itu dan ketika mereka melihat Rosi tertembak Toro meminta Gege untuk menjatuhkannya tepat di atas kepala si pemburu.

“kwaaak.. kwaak… untung aku sering berlatih tempur. Heheheh…” ujar Gege.

“Ayo Rosi kita harus segera bergerak, sebentar lagi Beri datang bersama teman-temannya untuk menbantumu berjalan” lanjutnya.

“oh… Alhamdulillah… ternyata kita masih dapat bersama… “ jawab Rosi.

Perlahan Rosi bangkit dan mencoba berdiri. Ternyata tembakan itu hanya menyerempet paha belakangnya. Rosi masih dapat berdiri walaupun sedikit gemetar.

Beri datang bersama beberapa temannya untuk membantu Rosi. Mereka segera bergegas meninggalkan pemburu yang pingsan tersebut.

Akhirnya kasih sayang yang mereka tunjukkan dalam persahabatan , membuat mereka rela berkorban untuk membantu satu sama lain. Mereka tetap bersahabat dan selalu berkumpul di tepi mata air kesukaan mereka di kaki gunung Leuser untuk bermain dan berbagi cerita…..